Ati-ati ya…”, sahuntuku cepat berharap Rani segera pulang. Payudaranya masih tertutup beha putih tapi itu sudah cukup untuk membangkitkan penisku. Bokep link Setelah itu aku naik ke lantai 2 untuk mematikan pemancar dan menyerahkan kunci studio. “Ouhh… Mas…”, tangannya meraih rambuntuku dan menjambak pelan. Aduh, Pak Min nih ijin melulu deh, umpatku dalam hati. Kuperhatikan sejenak situasi sekitarku. “Oh… Mas… Shh… sh…”
Ciumanku terus naik mendekati pangkal pahanya. Dan lebih kaget lagi karena itu adalah tangan Ibu Titis yang sedang berjongkok di samping kursi yang aku duduki. Sambil tetap memegangi kedua lutut Mbak Titis, kujulurkan hidungku menyapu jembutnya. Bajunya merah berkerah agak rendah dan memakai kulot. Aku tersenyum aja mendengarnya. Penisku sudah tegang dari tadi tapi aku masih ingin bermain dengan Mbak Titis. Payudaranya masih tertutup beha putih tapi itu sudah cukup untuk membangkitkan penisku. Tanpa berganti posisi aku percepat gerakanku. Pernah suatu ketika, aku sedang santai di kantor karena tidak ada order pembuatan iklan. Apapun buat Mbak!”, jawabku sambil berkelakar.Itu adalah kisah pertamaku dengan Mbak Titis, istri bosku. Ibu Titis bekerja di sebuah perusahaan swasta di jogja.
