Kemudian diperiksa oleh dokter memakai stetoskop untuk menyakinkan bahwa saya terkena penyakit atau tidak. Mata saya melotot memandangi payudara montoknya yang tampaknya seperti sudah tidak sabar ingin mencelat keluar dari balik BH-nya yang halus.Mata saya serasa mau meloncat keluar sewaktu Dokter S mencopot BH-nya dan melepaskan celana dalamnya. Bokep link Ia menyodorkan payudaranya yang menggantung kenyal ke wajah saya. Padahal saya sudah melalui proses medical check up yang pertama, yaitu pemeriksaan darah, air seni, dan kotoran.Beberapa kali saya menanyakan pada orang di loket pendaftaran dan selalu memperoleh jawaban sama, yaitu agar saya sabar sebab dokternya dalam perjalanan dan mungkin sedang terjebak macet. Astaga! Malu sekali!“Nah, coba kamu lepas celana panjang dan celana dalam kamu. Ia menyodorkan payudaranya yang menggantung kenyal ke wajah saya. Tidak cukup keras memang, namun cukup membuat Dokter S menggelinjang sambil meringis-ringis.Tak lama kemudian, batang kemaluan saya sudah siap tempur kembali. Saya menyemprotkan air mani saya di dalam liang kewanitaan Dokter S yang masih berdenyut- denyut menjepit batang kemaluan saya.Demikianlah peristiwa yang terjadi siang itu. Saya menjadi gugup, takut kalau Dokter S tahu. Aah, luluhlah hati saya karena senyumannya ini yang semakin membuatnya cantik.“Oke, sekarang coba kamu buka kaos kamu dan berbaring di sana”, kata sang dokter sambil menunjuk ke arah tempat tidur yang ada di sudut ruang periksa tersebut.Saya
