Oohh… cukuplah stimulasi ini, supaya Aku bisa menikmati “service” Yeni lainnya. Tapi Aku tak segera menyebut nomornya untuk dipesan. Bokep link Semuanya menggiurkan.“Yang mana, Mas?” tanya pengawalku Si Serba Besar ini. Hanya sebentar, dilepas lagi dan mulai menjilati dari pangkalnya lagi. “Mas termasuk kuat, lho.”
Ah, ini sih basa-basi standar seorang profesional. “Pake kondom ya Mas.”
Maksudku juga begitu. Yeni berhenti ketika tinggal celdamku saja. Lalu, bergantian kiri kanan, buah dadanya memijati kelaminku, mak! Aku jadi tertarik sama omongannya. Bahkan cewe yang persis lurus pandanganku duduk acuh celdam putihnya “kemana-mana”. “Ah, bisa aja kamu.”
“Bener lho, biasanya baru dibody aja udah keluar.”
Aku mencegah Yeni yang mulai menaiki tubuhku. Hanya dia satu-satunya yang pake gaun menutupi dada tapi membuka kedua bahunya. Kecuali, beberapa kali Aku terpaksa menyuruh Yeni diam, agar Aku bisa memompa sambil merasakan sensasi gesekan penisku pada dinding-dinding vagina Yeni. Kudengar ada sedikit nada kecewanya (Tolong Mas Wiro, pilih yang mana nih?)
“Kok gak ada tamu lain, sih?” tanyaku sekedar menetralkan. Jembut lebatnya menutupi seluruh permukaan kewanitaannya. Di ruangan besar itu banyak berisi sofa dan diatasnya “tergeletak” belasan “ayam” yang sungguh membuatku menelan ludah beberapa kali. Cukup menonjol bulat, tapi jangan-jangan itu hanya model bra-nya. Dengan gaun model “kemben” (menutup separoh dada horisontal), buah dadanya seakan “tumpah”.