“Enak bener tidurnya Nes, aku udah mau pergi. Bokep brazzer tongkolnya dienjotkan keluar masuk dengan kencang, aku hanya bisa mengejang-ngejang menahan nikmat. Ditengah kenikmatan, dia mengganti posisi lagi, dia duduk di sofa dan aku duduk dipangkuannya membelakanginya. tongkolnya kuisep kenceng-kenceng, lalu dengan mulut kukocok tongkolnya turun naik turun naik …uuuuggggghhhh…sedap .enak…mmmmhhhh…”, erangnya. “Mas nikmat banget deh, belum di***** udah nikmat begini maas”. Dia menggesekkan kepala tongkolnya ke bibir memiawku yang sudah basah. “Ya kamu jalan2 aja, belanja juga boleh. Aku bangun ke kekamar mandi untuk kencing, cuci muka dan sikat gigi. Jarinya diselipkan ke braku dan mengkilik2 pentilnya. “Terus mas aakh”, erangku lagi, kemudian terasa itilku yang mmnjadi sasaran berikutnya, aku makin mngerang keenakan. Setelah puas berciuman, dia melepaskan dekapannya dan melepas kolor celana pendeknya. Ternyata itulah G-Spot. setelah itu tangannya mulai menyusup ke dalam cdku dan meremas kembali pantatku dari dalam. Dia gemes banget ngeliat pentilku yang lumayan gede, kecoklat-coklatan dan mencuat ke atas itu. Dia hanya tersenyum kutatap seperti itu. Aku mengiyakan saja, memakai sarungku dan mengikuti dia naik kekamarnya.Di kamar,dia berbaring diranjang dan aku duduk disebelahnya. memiawku berkontraksi kemasukan tongkol gede itu. “Kok brenti mas”, tanyaku protes. “Udah ya, aku pergi dulu”. Walaupun aku masih bertelanjang bulat, dia tetap saja pergi berbisnis tanpa mencolek2 aku pagi ini.
