terus ‘Jon!” ucapnya lembut.Kemudian ia memintaku berhenti dan melepaskan celana dan CD-ku. Bokep indonesia aku telah telanjur ’sakit’..Kuambil kursi itu dari tempatnya semula. Tumben mampir ke sini?” tambahku sambil melihat ke arah jam tanganku, saat itu sudah hampir jam sepuluh malam, tdk biasanya Rosmeri berani keluar malam-malam, pikirku heran.“Gua abis dari mall di depan, ngecek ATM, siapa tahu kiriman gua udah sampai, buat nalangin bayaran elu, tp ternyata belum sampai..” ujar Rosmeri dgn nada menyesal.“Thanks banget untuk usaha lu Ros.” ujarku sambil mengajaknya pulang.Kami berdua berjalan melewati ruangan billiard. Lalu dgn sedikit berlari, aku bergegas ke kamar mandi. Berani nggak?” tambah temannya sambil melambaikan tangannya ke arahku.Aku tertegun sejenak sambil menatap bengong ke arah mereka. Tp kemudian..“Pantat Mas Tono juga pegel nih, pijit yah!” pintanya lagi.“Iya.” jawabku singkat. “Jangan keluar di dalam, Pak..!” gumamku pelan sambil menahan tubuhku yg berguncang saat laki-laki itu mulai memompaku. Setelah mengunci pintu, diturunkannya aku di tepi ranjang. Lalu tiba-tiba ia mengangkat tubuhku, menggendongku masuk ke dalam kamarku. Tak pelak hampir tiap menitnya aku menguap karena mengantuk. Karena jawaban dari pertanyaanku sepertinya sudah terjawab langsung di mataku. Kemudian ia mengangkat wajahku yg tertunduk dan mendaratkan bibirnya tepat di bibirku.Ciuman itu begitu lembut, perlahan tp dapat kurasakan getarannya.
