Breet.., setelah aku membukanya, dia segera memaki-makiku.. Ternyata Mama-nya Widya tidak mudah menyerah, dia malah mengirim SMS lagi, “Sayang, pulang donk, ini kan sudah jam 5 sore & sudah mo maghrib sayang. Bokep asian Lagi nggak kebelet..”
“Ya udah kalo gitu aku bantu sini!!”
“Aa.. Aduduuhh!! Aku bisa matii oomm!! “Ennghh.. Kebetulan aku sudah mengetahui nomor HP-nya, sehingga aku tinggal missed call dia dari kejuhan dan dia langsung paham maksudku (agar dia tidak lupa dengan janjinya). Hmmhh..!!” Karena ucapanku tidak diindahkannya, aku langsung mengobok-obok vaginanya dengan kasar sambil mengancamnya.. Cuma tinggal satu permainan, tunggu sebentar ya Ma!!”
Seperti sebelumnya, sebelum aku mengirimkan SMS ke Mama-nya, SMS itu kutunjukkan dulu kepada Widya, dan seperti sebelumnya juga, Widya hanya bisa meresponsnya dengan meronta dan menangis. “Nah, teriak lebih keras lagi!! Hal pertama yang harus aku lakukan adalah menyumpal mulutnya dengan lakban agar dia tidak bisa berteriak ketika tersadar nanti. Bangsaat!!”Aku kemudian menjilati air matanya yang terus bercucuran sampai bersih. Anjiing!! Sebelumnya aku keluarkan dulu gulungan tali pramuka yang menyiksanya.Widya kemudian malah meronta dan badannya juga bergetar, mungkin karena menahan pedih. Melihat Widya yang menangis tersedu-sedu dan tampak sangat menderita, nafsu birahiku semakin memuncak, lalu kupercepat saja tempo genjotanku sampai akhirnya.., crott.. Tugasmu masih banyak dan sama sekali belum dimulai”, ujarku.
