Tunggu dulu dong! Kunyalakan air hangat mengisi bathtub kamar mandiku. Bokep jepang Bulu-bulu halus kemaluanku tampak menyibak keluar dari sela sela secarik kain model segi tiga kecil yang tipis ukurannya, tidak lebih dari ukuran dua jari hanya mampu menutupi lubang vaginaku. Oocch! “Hallo..! “Hallo..! “Gimana Lia, enak enggak?”, Setan.., umpatku dalam hati, masa masih ditanya enak atau enggak? Entar aja deh kamu telepon aku lagi ya, aku sudah telanjang bulat nich, sudah siap-siap mau berendam”, belum selesai aku berkata, Amin langsung memotong pembicaraanku.. Karena aku memakai hands free, maka aku tetap masih bisa mengobrol dengan kedua tanganku tetap bebas bisa beraktifitas. Setelah berbincang sejenak aku pamit untuk mematikan telepon dengan alasan akan melakukan sesuatu. Kocokan jari-jari tangan kananku semakin cepat. Oocch! Hai Lia..! Celana ini memang enak sekali dipakai di rumah saat tidur, dan aku biasa tidur dalam keadaan seperti ini, tanpa busana lainnya menutupi tubuhku, hanya ada celana pendek seperti yang kukenakan saat ini. Akhirnya dengan berat hati Amin pun bersedia mematikan teleponnya, entah berapa banyak pulsa sudah yang dia habiskan untuk melakukan sex by phone denganku sambil beronani.Terus terang saja walau sudah agak sering kontak dengan Amin dan kami juga sudah dua kali bertatap muka, aku sedikit pun tidak berminat berhubungan badan dengannya.
