Dia agak terkejut melihat penisku.“Kamu punya ukuran boleh juga…, dari pertama kamu ke sini sudah kuperhatikan, makanya aku pingin”, katanya setengah sadar setengah terdengar.Sementara CD-nya sudah tergeletak di lantai. Link bokep “Kita sama-sama ya”.Aku goyang terus sampai aku merasa sangat nikmat karena muatanku sudah sampai di dekat pintu. saat aku mau membersihkan dengan tisue, eh dia melarangnya.“Biarin aja, aku ingin menikmatinya”.Wah, erotis juga nih orang. Maklum tanganku bulunya juga lumayan lebat.Aku beranikan diri untuk menegurnya, “Ibu…, sebentar lagi Bapak pulang…”. Secara refleks tanganku juga membalas aksinya, dan kuelus pahanya pelan-pelan. Belum sempat berkata banyak, jari telunjuk tangan satunya diletakkan di depan bibir sambil, “psst…”, dan kata dia, “Hari ini dia ke bini tuanya…”. “Ah…, panggil Vivi aja, entar aku lemas banget”, jawabnya.Batang penisku juga sudah terasa kesemutan, mau menumpahkan muatannya. Akhirnya ujung penisku keluar dengan sendirinya dari balik CD-ku.Akupun tidak mau kalah, tanganku yang di pantatnya, aku pindah aktivitasnya ke sela-sela pahanya. Sementara desis FM stereonya makin keras terdengar, “Ssst…, uuhh…, uhh…, ssst”.Dengan dibantu jari telunjuk, aku pegang clitorisnya yang kebetulan agak panjang dan kupilin nakal. Tanganku yang satu lagi menyusup ke dalam roknya dan meremas-remas pantatnya yang juga sudah agak turun. Aku jilat sedikit clitorisnya dan di jilati agar basah lagi. Tangannya pun sudah masuk ke dalam CD-ku dan mulai mengocok-ngocoknya.
Kuburuku Dalam Nafsu Birahi Yang Menggila
Related videos










