Aku hanya bisa menjerit-jerit tidak karuan. Bokep china Hiii… rasanya jadi makin geli… apalagi ketika lidah Om Bayu memancing lidahku, sehingga aku tidak tahu kenapa, secara naluri jadi terpancing, sehingga lidahku dengan lidah Om Bayu saling bermain, membelit-belit, tentu saja aku jadi semakin nikmat kegelian. Aku merasa takut tapi kalah dengan nikmatnya permainan Om Bayu, di samping pula ada perasaan bingung yang melanda pikiranku. Setelah itu tangan Om Bayu merayap mengusap perutku. pokoknya Rini tenang aja…”, katanya dengan suara lembut sambil tersenyum, namun tampaknya mata dan senyum Om Bayu penuh dengan maksud tersembunyi. Om Bayu kemudian bangun dan mulai melepaskan pakaiannya. Usia Om Bayu ketika itu sekitar 28 tahun. Tapi setelah melihat mukanya yang bersungguh-sungguh akhirnya aku menurutinya. Namun Om Bayu bilang, “Lho… BH-nya sekalian dibuka dong.. Aku saat itu tidak tahu apa maksud Om Bayu, rupanya Om Bayu mengincar clitorisku. “Nah Rin, kamu buka deh bajumu, terus tiduran di ranjang”. Dengan jarinya ia membuka bibir vaginaku, lalu disorongkan sedikit ke atas. “Nah Rin, kamu buka deh bajumu, terus tiduran di ranjang”. Ketika suatu hari, setelah makan siang, tiba-tiba Om Bayu berkata kepadaku, “Rin… kita main dokter-dokteran yuk.., sekalian Rini, Om periksa beneran, mumpung gratis”. Tapi karena tangan Om Bayu menahan pundakku maka aku tidak dapat menghindari masuknya penis Om Bayu lebih dalam
