Ibu Pirang Panas Yang Siap Memuaskan Nafsumu

Beni menyodokkan penisnya dengan pelan-pelansebelum mulai mengg-enjotku, rasanya nikmat sekali seperti melayang. Selang beberapa saat Rio org-asme dan jatuh menindihku dengan penis masih menancap, ia memelukku mesra sebelum kemud-ian tertidur. Bokep barat gue mau…!” Belum selesai ucapanku, aku langsung orgasme. “Mmmh, toket lo montok banget, Liiiil…” gumam Ben. Sampai di villa cowok, aku bengong. Walau sebenarnya wajahku cukup manis (bukannya sombong, itu kata teman-temanku…) aku sudah lumayan lama menjomblo, 1 tahun. Tok-etku yang bergoyang-goyang langsung ditangkap oleh mulut dan tangan Rio. Feri dan Rio bahkan sudah membuka seluruh pakaian mereka kecuali celana dalam. Aku men-desah-desah diiringi jeritan kesakitan saat ia menyodokku dan darah segar mengalir. Begitu melihat kami, mereka langsung berteriak girang, “Eh, ada cewek!! Stella ikut meringankan beban Adi dan Yudi. “Ssshh… terusss… yaaa, akh! Melihatnya, Agam langsung melucuti kaosku, dan mencupang punggungku. “Ssshh… terusss… yaaa, akh! “Masuk aja kali, Stel, Lil.” Ajaknya cuek. Teruuss… sayang, puasin gue… Akkkhh…”Sementara pantat Agam masih bergoyang, cowok-cowok lain yang sudah telanjang bulat juga mulai berebutan menyodorkan penis mereka yang sudah tegang ke bibirku. Agam jatuh dengan posisi wajah tepat di sampingku, sementara Rio tanpa belas kasihan memasukkan penisnya ke vaginaku, dan mengge-njotku lagi sementara aku berciuman penuh gairah dengan Agam. Vaginaku terasa basah, dan gatal.

Ibu Pirang Panas Yang Siap Memuaskan Nafsumu

Related videos