“Masih belum ngerti sih Om, tapi mirip-mirip kok sama versi lamanya”. “Oke bye”. Playbokep Om Rudi ini pastilah berdompet tebal sampai mampu mengajaknya ke hotel dengan tarif setinggi ini. “…Om juga pengen bookingkamu”.“Om…!”, ekspresi wajah Cinta bertambah tegang. Termasuk juga kepada beberapa laki-laki yang berada di kosan tersebut. “Rekomendasi temen, gak enak kalo gak dicoba hahaha”. “Silakan”.Sambil menunggu Om Rudi menyelesaikan urusannya, Cinta melihat-lihat dan berjalan-jalan ke sekitar. Hanya saja kali lebih lebar dari sebelumnya. Cinta tidaklah kebetulan berada di hotel berbintang itu. Om Ridwan pun terlihat tegang menunggu jawaban gadis cantik itu. Gadis itu lalu membalikkan tubuhnya dan melihat Rido sudah hampir selesai memakai kembali pakaiannya. “Katanya mau buru-buru meeting?”. Beberapa helai rambutnya sudah nampak memutih menampakkan kematangan usia – kalau tidak boleh disebut tua. “Kamu gak kuliah hari ini?”, tanya Om Rudi. Hahaha”. Dari segi wajah, Om Rudi ini jauh dari yang dapat didefisikan sebagai tampan. Sekilas gadis cantik itu bisa mendengar sang istri menghardik suaminya. “Masih bab dua sih Om”.Percakapan mereka terhenti ketika pintu lift di depan mereka terbuka. Cinta mengangguk. Hehehe”. “Yakin bisa nunggu?”. Cinta tidak menolak ketika Rido merebahkan tubuhnya di ranjang.
