**”kontol Bos Tak Mampu Puaskan Gairah Pembantu Yang Menggoda”** *(jika Terlalu Pendek, Bisa Ditambahkan: “dia Tak Tahan Melihat Tubuh Seksinya Yang Selalu Menggoda Setiap Hari”)*

Semua pelamar yang sudah dites keluar lewat pintu lain. Bokep brazzer Aku menjerit ketika liang kewanitaanku diterobos oleh batang kemaluan Adolf yang tegang dan panjang. Ah, mana ya nomor **** (edited)? Jangan malu-malu, don’t be shy!” kata Adolf sembari memberiku sebuah album foto. Mudah amat! Kucari tempat duduk yang kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di meja pendaftaran. Kusilangkan tanganku di dada menutupi payudaraku. Adolf menyuruhku menurunkan tangan yang menutupi payudaraku. Lalu aku dipotret lagi dengan pose-pose yang sensual. Ah ini saja. “Jadi saya sudah boleh keluar?” tanyaku. Ya ampun, ternyata ia adalah cewek Indo yang tadi duduk di sampingku di ruang tunggu. Tapi aku diam merengut saja. “Aha… Koran baru sudah datang”, kataku dalam hati melihat surat kabar pagi terbitan hari ini tergeletak di dekat pintu pagar. Akhirnya namaku dipanggil juga. Nafasku ikut memburu kala tangan Adolf mulai merayap ke selangkanganku, meraba-raba pahaku dari pangkal sampai lutut. Pertama kali dia mengukur ukuran vital dadaku. Tapi astaga, ia memakai baju yang berdada rendah alias “you can see,” dan rok jeans mini yang cukup ketat, sehingga menampakkan pangkal payudaranya yang berukuran cukup besar. Memang sih, kupikir-pikir aku memenuhi syarat-syarat yang diminta. “Jadi saya sudah boleh keluar?” tanyaku.