Kupeluk tubuhnya kucium bibirnya.“Ahh nimat sekali Zal”, ntah sdh berapa kali kata-kata ini diucapkannya.Penisku yg belum terpuaskan semakin bergejolak disasarannya. Siapa sih yg nggak bangga diundang makan oleh wanita secantik Ibu?”, ditengah kegugupanku aku masih sempat menyempilkan jurus-jurus rayuan.Aku tau pasti pujian kecil bisa membangkitkan kebanggan.“Ahh bisa aja kamu Zal, emangnya aku masih kelihatan cantik”, jawab Bu Monic dgn pipi memerah. Link bokep Huuffftt mana mungkin Bu Monic mau tidur dgnku. Dalam mobilku aku coba menyimpulkan promosi jabatan apa yg akan di berikan Bu Monic kepadaku. Sesekali ciumanku menggerayg leher dan belakang telinganya. Tanpa kuberi kesempatan untuk berpikir, kujilati semua susdut meqinya, klitorisnya kugigit-gigit. Penisku yg sedari tadi tegang kini seakan menunjukkan kehebatannya dgn berdiri tegak menantang Bu Monic.“Kamu ganteng Zal”, katanya seraya tanganya meraup penisku dan ahh bibir mungilnya sdh mengulum.Oh nikmatnya. Tubuhnya terawat tanpa cela. Bu Monic hanya menurut dan menikmati apa yg kuberikan. Batang Penisku kumasukkan ke dalam meqinya dan slebb,lancar karena sdh basah. ohh.. Mari.. ohh.. apa lagi ada masalah?”, sapaku sembari menuju kursi didepan mejanya.“Iya nih Zal, aku lagi stres, udah urusan kantor banyak, dirumah mesti berantem sama suaminya kusut deh”, jawabnya ramah, sudut bibirnya terlihat sedikit tersenyum.“Justru itu aku memanggilmu karena aku lagi kesel.
