Astaga, dia bukan sendirian, ada lima pria lain di dalam sana. Perutku bergejolak mual-mual, apalagi tubuhku terus digoyang dari arah vagina. Bokep indo Pakaianku mereka lucuti hingga tersisa bra dan celana dalamku saja. “Apa bisa kita akhiri semua?”, tanyaku. Pakaianku mereka lucuti hingga tersisa bra dan celana dalamku saja. “Nama yang bagus…”, lanjutnya lalu menciumi pipiku.Pria lain yang memegangiku mulai bersorak, “Amoy yang ini cantik bagai artis…”, kata mereka sambil meraba-raba tubuhku. “Yup, kita patungan hingga dua puluh lima juta, dan Alex memperbolehkan kami menggangbangmu untuk malam ini”, jawab pria lainnya lagi.Aku ketakutan, melihat mereka yang sudah nafsu, kakiku semakin lemas. Aku tahu sebentar lagi pasti ada transaksi di antara mereka, dan para wanita di dalam sini sebentar lagi diharuskan melayani pria yang berhasil membayar harga yang paling tinggi.***Lalu Alex meminta kami keluar dari sana, masing-masing diperintahkan menuju nomor kamar yang disebutkannya. Obatnya bekerja, dokter itu melakukan tugasnya dengan baik. “Oh, sudah bangun?..”, tanya dokter yang juga terbangun. Namun aku sedikit tersentak kaget ketika menemukan dokter itu ternyata tidur di sebelahku, dan tanpa pakaian. Pria yang menggenjot vaginaku sudah menarik penisnya, ia sepertinya sudah menyemprotkan sperma di vaginaku, “Asyik nih…”, katanya lalu memberikan posisinya kepada pria lain.
