“Aku Iwan”, aku sebut namaku juga, di situlah aku mulai punya teman bernama Gita. Melihat gerakanku itu, tiba-tiba dia mengangkat dadanya. Bokep arab “Kalo gitu bukti’in!”, kata Gita. “uugghh…”, sedang aku sedikit berteriak, “aahh”. Dia menarik rambutku dan kepalaku dan mengarahkan kepalaku ke buah dadanya sebelah kanan. Melihat gerakanku itu, tiba-tiba dia mengangkat dadanya. Entah kenapa hari ini dia mengajakku bercanda yang berbau porno terus, dari pagi hingga siang hari. Aku mulai turun. “Hhmmhh…, uugghh…, sstt”, cuma itu yang dia katakan.Ciumanku sudah ‘bosan’ di leher. “Oke…, kita cari losmen sekarang…, gimana?”, tantangku gantian. Selangkangannya mencari-cari posisi, walau aku tahu pasti yang dia cari adalah punyaku. Cewek manis ini mempunyai kulit kuning langsat, nyaris tanpa cacat, tinggi badan kira-kira 166 cm, dengan berat 49 Kg. Seperti babu kepada majikannya, aku ikuti kata-katanya dan mengikuti langkahnya masuk ke losmen.Masuk ke kamar losmen langsung kita tutup dan kunci pintunya, aku masih terdiam terus duduk di atas kasur sampai dia berkata, “OK, sekarang aku kasih kamu kesempatan liat dadaku, tapi jangan macem-macem yaa?”. Sewaktu sedang bingung-bingungnya tiba-tiba ada cewek yang menegurku, “Eh, tau kelas MI1-3 nggak?”. Terus dia berkata, “Kamu angkat tas-tas kita, aku yang check in…, OK?”.
