Biasanya sudah jamnya pergi ke kantor.Insting gentlemanku membuatku berusaha meraih jas woolku di meja, lalu kupakai menyelimuti Kiko, kontras dengan warna kulit putih mulusnya. Setelah itu terasa basah sekali sampai cairannya menetes pada kantung zakarku.Tiba-tiba muncul seleraku menikmati juicenya yang jelas banjir itu. Bokep indo Kiko tidak protes, malah membantu. Tubuhnya meringkuk seperti anak kecil, dan yang lucu dia sedang mengenyot jempolnya seperti bayi. Lalu dia membantuku membersihkan dengan tissue. Tawanya lucu sekali seperti anak kecil. Tampaknya heaternya otomatis mati kalau jam segini. Jemari halusnya menyelinap di antara celah pantatku dan sekali-kali menggenggam si Jendral yang mulai berontak terkena siksaan.Anyway, sementara itu, saya yang memang terasa mabok berat, hanya bisa ngelus-elus kepala dan mencengkeram rambut merah Kiko. Otomatis tangan saya meraih remote dan menyalakan TV. Kira-kira 6-7 semprotan kukeluarkan, dilahap habis oleh Kiko. Woow… rasanya panas, kontras dengan hawa kamar yang dingin. Beberapa menit kami begitu bersemangat berpacu dalam melodi hingga suatu saat, seketika si Jendral serasa dijepit oleh mecky Makiko, terasa dinding vaginanya meremas-remas dengan dahsyat sekali. Wah dengan hanya masuk kepalanya saja jelas saya tidak tahan. Pantatnya yang bulat indah, megal-megol menggoda untuk dimasuki. Perlahan kami mulai tertidur dengan posisi tetap, dan jemariku sudah bersarang pada bukit lembutnya.
