Malamnya, hujan lebat mengguyur Jakarta. Memenuhi liangku. Video bokep Rasanya asin gurih, penis itu terasa lembut kenyal di mulutku. Membersihkan air mani Kak Edo di sana sini. Aku masih megap-megap, kehabisan nafas. Apa kata keluarga, apa kata Bapak dan Ibu? Kamu masih ingin?” Aku menggeleng.Kak Edo mendadak nampak khawatir.“Kenapa?”
“Saya… semalam saya datang bulan.”
“Oh… mens ya?” Aku mengangguk.Kak Edo tersenyum,“Kalau begitu, kita berpelukan saja seharian ini.” Aku tdk tahu harus berkata apa.Untuk sementara, hari- hari ini adalah hari bahagiaku. Ambil baju dan handuk, aku terus kembali mandi. “Jangan… saya tdk pantas. Mataku memandang penisnya yg melemas, masih basah berlendir.“Kak Edo… saya terima kenyataan. Tapi, kalau boleh, sekali ini, Biar saya melayani. “Kok sekarang jadi terus menerus manggil tuan…?” Aku tertunduk.Terdiam. Tubuhku terbaring. Kepala bulat licin itu mencari jalan menguak bibir vaginaku. Terasa hangat mengalir di bibir vaginaku.Ia kemudian menunduk dan menjilat cairan kuning itu. Enaknya bukan main.“Enak bukan main….” desah Kak Edo.Ia menjilati vaginaku plus telur itu sampai bersih, lalu menuangkan lagi. Aku ingin memasukkannya kembali. Aku cinta sama kamu!” Aku menunduk dalam- dalam. Kak Edo menaruh tubuhnya yg telanjang dan basah di sisiku. Walaupun mungkin nanti aku akan menjadi sedih. Ia berasal dari keluarga kaya raya. Dalam-dalam. Keesokan paginya, jam empat pagi aku bangun dengan pikiran kusut tak karuan. Kepala bulat licin itu
