“Enak ya Pak Pardi”
“Enak apanya Mas”
“Pak Pardi sudah jembutan, pasti lebet. Bokep indonesia “Iya”Mulutku melongo, Pak Danial adalah hansip yang suka jaga malam di rumahku.“Ya sudah Pak, saya sudah nggak sabar nunggu besok”Pak Pardi tertawa dan menarik jembutku sehingga aku kaget, lalu Pak Pardi berjalan cepat mendahuluiku yang berusaha mengejarnya untuk balas dendam menarik jembutnya juga. Sesampai di gubuk tempat Pak Pardi biasa istirahat dia tak ada. “Ini Mas, tanem bibit jati bapak, sudah selesai sih, bapak suruh ambil ikan buat acara besok jadi saya lepas celananya biar nggak kotor,”
“Oh,” ujarku makfum.Lalu kulihat dia mengambil jala besar dan melemparkannya ke arah kolam. Aku biasa melihat Pak Pardi bekerja hanya memakai celana panjang dan tak berbaju, badannya keren sekali. Senangnya… “Sini, aku bantu taruh Pak Pardi, di deket celana ya?” kataku sambil mengambil lagi amplop itu dari tangannya dan berjalan ke arah celana Pak Pardi yang di alasi daun pisang lebar tak jauh dari tempatnya menanam. Benar saja, karena kolornya basah menjadi agak berat sehingga merosot, kali ini aku bisa melihat jembutnya di bagian atas ban karet kolor tersembul keluar.“Pak Pardi, tuh jembutnya keliatan,” dia kembali tersenyum lalu menaikkan celananya sedikit. “Iya Pak, suka sekali. Shh, ayo Mas Win buka aja, apa mau bapak bukain?”Akhirnya aku tahan juga dan segera membuka baju dan akhirnya
