Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 5.42 pagi. Bokep link “Eh Mbak, jangan besar kepala dulu, iya kalau kembang mawar atau melati, kalau kembang kamboja yang seperti di makam-makam, bagaimana? Pasti yang tertarik adalah golongan hantu-hantu, hehehe..”, gurauku merubah raut muka sedihnya menjadi kemarahan. Pura-pura tidak tahu gelagat para pria yang sedang menaksirnya, Iswani mengajakku duduk di meja paling pojok. “Memangnya kamu sudah kenal, Tok?”, tanyanya. “Memangnya kamu sudah kenal, Tok?”, tanyanya. Kemudian tempurung lutut kananku dengan sengaja kugesekkan pada selakangannya. Setelah kukenakan celana pendek kubuka pintu, ternyata yang ada dihadapanku adalah Iswani yang telah kembali balik kekamar setelah keluar entah kemana dan berapa lama. Mungkin karena malu Iswani segera melepaskan cubitannya. Kupandangi meja disebelahku yang penuh dengan botol-botol aqua, beberapa makanan kecil, dan kantung-kantung plastik yang tak ada isinya.Kupindahkan semua barang diatas meja keatas laci, lalu kubersihkan meja itu. Rupanya Iswani punya pikiran yang sama denganku. Beberapa data yang masih kurang demi kelengkapan data kucatat dalam jurnal kerjaku. “Uhh.. Dalam hitungan menit aku mengalami shock kenikmatan. Kubaca lagi rencana kerja yang telah selesai kucatat, lalu kurangkai hubungan setiap langkah rencana kerja dan kubuat skemanya.
