“Sabar Non, tahan dikit, ntar kesananya enak kok !” kata pria itu sambil menekan penisnya ke anus Joane. Bokep link “Enak Non ?” tanya Imron berhenti sejenak memperhatikan ekspresi wajah si gadis yang meringis menahan nyeri. Joane jadi panik dan tegang membayangkan dirinya akan segera menjadi bulan-bulanan orang-orang kasar seperti mereka, dia meronta berusaha melepaskan diri tapi dekapan Imron terlalu kuat mengunci dirinya.“Pak, apa-apaan ini, lepaskan saya, tolong !” ucapnya panik sambil meronta. Sungguh teknik yang sempurnya, demikian pikir Imron.Setelah puas menikmati pelayanan mulut gadis itu, Imron menarik lengannya agar bangkit dari kursi itu dan lalu disandarkannya ke tembok terdekat. Si gadis juga memeluknya lebih erat dan melingkarkan kakinya di pinggang Imron sementara kedua pahanya disangga si penjaga kampus itu. Joane pun akhirnya mengeluarkan batang itu dari mulutnya setelah tidak ada lagi cairan yang keluar. “Non, kita gituan lagi yuk, asyik banget yah waktu itu !” katanya terkekeh. Sebelum menyadarinya, tiba-tiba mereka menarik paksa gadis itu ke dalam lift, setelah pintu lift menutup si satpam memencet tombol stop hingga lift itu berhenti. Seperti malam itu, Joane kembali mempertunjukkan keahliannya mengisap penis yang klimaks, nampak dia berkonsentrasi menelan setiap tetes sperma yang keluar agar tidak tersedak atau meluber keluar mulut.
