Waktu itu Jay juga sedang mengejar Chie. Bokep indonesia filmbokepjepang.sex Ingat?” Senyumnya mengembang. Menjentikkan jemarinya memanggil saat aku tergopoh-gopoh memungut rokok mahalku sambil menggerutu. Masih tetap larut dalam kesedihannya. Kutunggu saat-saat kepalannya menghajarku. Tapi…”
“Sshhh… mohon jangan menolakku sekarang.”
Chie mengecup bibirku, meraih tombol lampu, membiarkan kegelapan menyelimuti kami berdua. “Aku akan berangkat ke Australia akhir Oktober.”
Aku terenyak, mengangkat tubuhku dan menatap matanya bertanya-tanya. “Hihihi, ada Ray.” Chie mencondongkan kepalanya ke depan dari balik pagar dengan sikap manja. “Chie.. Keperawanan itu datang dari hati, bukan dari sekedar selaput dara ataupun yang biasa disebut orang-orang darah malam pengantin.”
Kunyalakan batang rokok di sudut bibirku. Di sebelahku, Jay menikmati kepulan asap rokoknya yang membuyar di balik dedaunan pohon yang mengelilingi kami.Surabaya, pertengahan Mei 1999Kupeluk tubuh itu erat-erat. Sibuk mendoktrin gadis-gadis tentang kenikmatan free-sex. “Chie sudah tidur.”
Kupalingkan wajahku, menatap Jay yang sudah duduk di sebelahku. Yah, aku sudah merasa cukup senang dengan kehidupanku sekarang tanpa harus terbebani kuliah seperti orang-orang kebanyakan yang lebih memuja akademik daripada skill.“Halo?”
“Ray?”
“Oh, Chie. Chie juga bercerita padanya (aku tak tahu bagaimana perasaan Jay saat itu) bahwa ia ingin menyerahkan keperawanannya padaku, sebelum menjadi milik orang yang sama sekali asing baginya. Aku sendiri juga heran, kenapa setelah saat itu Chie tidak mengandung anakku. “Ray..” Chie mendesah lirih saat bibirnya menyentuh bibirku.Kukecup bibirnya dengan lembut.