Saat aku tepat berada disampingnya, dia kembali menghadap ke arahku dan tetap mengocok kontolnya yang sekarang mulai mengeras. Bokep indo “Mau ngocokin kontol gua nggak?” kata orang itu padaku. Aku menghisap kuat-kuat kepala kontolnya sehingga dia menggelinjang tidak keruan. Tak ada ekspresi apapun dari wajahku, aku antara takut dan suka dan juga cemas.Bukannya memasukkan kembali kontolnya, pria tegap yang aku taksir berumur 35-an itu malahan menggenggam batang kontolnya dan mengocoknya perlahan. Aku sudah tak kuat lagi, dientot dengan kontol sangat besar dan hujaman-hujaman keras seperti ini. Aku meletakkan kepalaku di paha Bono yang berbulu dengan hidungku menyentuh samping batang kontol Bono menunggu kontol Karman. Jalanan sepi hanya ada aku dan dia. Aku rasa dia sadar sekali aku memperhatikan kontolnya dan dia berbalik arah lalu menghadap ke arahku. Aku biasa pulang malam seperti ini jadi nggak ada yang istimewa.Aku melewati beberapa tukang becak yang masih mangkal, lalu masuk ke gang di sekitar belakang pertokoan dan saat aku lewat aku melihat sesosok orang sedang kencing. Tanpa ragu dia kemudian naik ke atas meja tempat biasa untuk jualan dan tidur terlentang. Kontolnya masih bergelayutan di luar celana dan bergoyang kiri-kanan mengikuti gerak badannya. Aku tak perduli lagi apa yang terjadi, aku naik ke atas meja dan membalikkan batang kontolnya hingga kepala kontolnya menyentuh kulit sekitar bawah
