“uhm,, kembali ke masalahmu tadi Cin, emang kalo menurutmu kamu trauma dengan masa lalumu, lalu apa dampaknya di masa sekarang?” aku kembali bertanya mencoba mengenal dosenku itu lebih dekat.“well, kita bahas topik ini lain kali lagi saja ya dim, kamu belum dapet kan?” katanya sambil kembali memelukku mesra. Tubuhnya terbaring diatas spring bed yang cukup lebar, sementara selimut tebal yang tampaknya sangat hangat menutup hingga bahunya.“eh tidak Bu, saya mau ke toilet” begitu jawabku “ya silahkan” sahutnya cepat. Bokep india begitu sahut Bu Chintya. Sangat-sangat sempurna, im really speechless. Whatever, aku memang tidak mampu melayaninya. jawabku sekenanya” “apa bedanya??? Trus, apa hubungan antara hypersex dengan ketidaknyamananmu tinggal bersama mereka? Sekilas aku merasa miris dengan perlakuannya.Dengan sedikit berjongkok, Chintya menarik pangkal pahanya keatas hingga tiga perempat batang penisku keluar dari sarangnya, dan dengan cekatan pula dia menimpanya kembali. Padahal, bisa jadi kamu lebih tua dari aku lho” begitu jawabnya bercanda “ya, nggak lah bu, saya ini kan masih mahasiswa, young teenager yang masih energik dan bersemangat” “whatever you say.Yang pasti aku kuliah S1 tahun 2001, so, paling kamu 3-4 tahun lebih muda. Jangan-jangan ada konspirasi atau rencana khusus dari pihak kampus, atau apapun itu. Sangat-sangat sempurna, im really speechless. Aku benar-benar merasa canggung berada disini. Tidak seperti lumatan-lumatan yang pernah kurasa, lidah Bu Chintya
