Lelaki yg sebenarnya sudah lama dia kenal, tapi baru bisa dia dengar suaranya saat proses lamaran tepat 1 minggu sebelum Novi berangkat ke Jakarta untuk bekerja pada sepupunya pemilik warnet ini. Bokep indonesia Toni yg melihat gadis itu menatap penisnya, mulai meraih kembali tangan gadis itu. Nafasnya mulai memburu, tak dapat diingkari, meski perih, meski kehormatannya sedang direnggut oleh Toni, ada perasaan aneh yg menyelusup ke dalam sanubarinya. Mullutnya mulai mendesis ketika Novi mulai mengulum penisnya yg terasa semakin mengeras. NOvi terperangah ketika Toni memberikannya sebotol teh kepadanya. “Haus nih mba, aku ambil minum ya.” untung saja Novi sudah hapal tempat kunci itu biasa diletakkan, tak lama, kunci itu sudah berada di tangan Toni. Toni tak diam, dielus nya kepala Novi yg masih terbungkus jilbab besarnya. Novi pun akhirnya tak bisa diam, gairah menuntutnya untuk menggerakkan pinggulnya. Novi menggigit bibirnya ketika dia merasakan jari tengah Toni perlahan mulai masuk ke dalam vaginanya.. tiba2 pemuda itu sudah berada di sampingnya lagi, dan lebih membuatnya kaget lagi. Mengimbangi gerakan Toni yg terus menghajar vagina Mereka saling mendesis merasakan kenikmatan,,, “arghhh… enak Nov, nikmat bgt” “Ton …. Novi melirik jam di ujung kanan tampilan monitornya, sudah jam 3 dini hari.Novi mulai merasakan kantuk menyerangnya, matanya mulai berat, tapi mengingat kewajibannya, dia tetap berusaha untuk menahan rasa
