Aku duduk di meja belajar Rina dan menikmati kopi buatannya.“Mas, udah mandi belum”, tanya Rina. Bokep indo “Ya…”, aku turun dan mengetuk kamar Rina. Jantungku berdegub kencang ketika aku melihat Rina hanya tertutup daster kecil jauh di atas lutut.“Kecoaknya udah pergi”, Rina berkata sambil tersenyum.Aku terdiam dan terpana, Rina tidak merasa malu sedikitpun dia malah menyemprotkan shower yang dia pegang ke arahku, akupun basah kuyup. Rina tersenyum puas.Kami melanjutkan lagi masak dan makan malam. Setelah beberapa lama cairan spermaku menyemprot di dalam vagina Rina. Sesampainya di rumah aku mendapati rumah dalam keadaan sepi. Sejak peristiwa itu aku dirawatnya hingga aku pulang, kedua orang tuanya pun selalu menjengukku tiap sore hari, maklumlah aku anak perantauan yang jauh dari keluarga.Setelah seminggu dirawat aku diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Rina mencuci vaginanya dan aku mencuci penisku.“Mas, aku lapar”, kata Rina. “Nggak pa-pa..”, kataku lirih. “Nama saya Rina”, kata cewek itu. Rina menggeliat-geliat menahan nafsu birahi.Saat lidahku menjilati vagina Rina, Rina berteriak-teriak menahan kenikmatan. Aku diberi motor baru sebagai gantinya dengan harapan aku akan lebih baik, aku selalu dianggap sebagai keluarga Rina sehingga aku diminta tinggal di rumahnya. Aku sadar saat aku sudah di rumah sakit AL di dekat kawasan itu, aku membuka mataku pelan-pelan dan seorang cewek cantik sudah tersenyum kepadaku.“Mas, maafkan saya”, dia mengucapkan
