Daripada suntuk diam di rumah, tadi malam aku menyelesaikan kerjaan yang masih menumpuk. Bibirku melumat bibirnya.“Jangan di sini Sayang..!” katanya manja lalu melepaskan sergapanku. Bokep jepang Dia mau pulang dulu ngeliat orang tuanya sakit katanya sih begitu,” kata Wien.Setelah beberapa lama menyodoknya, “Terus dong Yang. Untung ada tissue yang tercecer, sehingga ada alasan buat Wien.Ia mengambil tissue itu, sambil mendengar kabar gembira dari wanita yang menunggu telepon. Aku hanya ditinggali handuk kecil hangat. Tapi kakiku saja yang seperti memagari tubuhnya. Tetapi berlari. Sial. Namun, tiba-tiba keberanianku hilang. Benarkan kesempatan itu lewat. Kalau kini aku berani pasti karena dadanya terbuka, pasti karena peluhnya yang membasahi leher, pasti karena aku terlalu terbuai lamunan. Membuka celanaku dan bajuku lalu gantung di kapstok. Ia menyentuhnya. Nampak ada perubahan besar pada Wien. Aku masih termangu. Untung ada tissue yang tercecer, sehingga ada alasan buat Wien.Ia mengambil tissue itu, sambil mendengar kabar gembira dari wanita yang menunggu telepon. Penumpang lima lalu supir, jadi enam kali tujuh, 42 hore aku turun. Aku memandang ke arah lain mengindari adu tatap.
