“Kayaknya dari gue Mas.”
Aku diam saja, mau komentar apa? Tanganku belum pernah menyentuh langsung buah dadanya, apalagi menghisap putingnya. Bokep asian Bingung jawabnya. Tangan kananku yang ada di bahunya perlahan bergeser turun. Basah. Mungkin belum saatnya, aku harus bersabar.Ciuman dengan posisi begini tak nyaman juga. Tapi bagiku tak menjadi soal benar. Tak ada gerakan perlawanan. Dia sama sekali tak mengizinkan mataku menikmati kewanitaannya. Tubuh bawahku sudah telanjang, penisku sudah tegang mengacung. “Hmm.. Aku yakin, dia bukannya tak tahu apa keinginanku saat ini, ingin menyetubuhinya. Entah berapa kali tubuh Alia mengejang dalam dekapan tubuhku. Kulihat arlojiku. Cyber Love, demikian julukannya. Waktu lidahku menyapu-nyapu pusarnya, Alia kegelian ketika bibirku “mencabuti” bulu-bulu di bawah perutnya, Alia terkaget. Biasanya dia menelepon sekitar jam 5. “Agak turun, Mas.. Alia keluar kamar mandi sudah berpakaian lengkap, wajahnya segar, pipinya masih memerah. Basah berlendir. Bahkan Alia membentangkan kakinya. Selesai mandi dengan hanya berbalut handuk aku keluar. Serangan kedua pada bibirnya tak sekedar kecupan lagi tapi diikuti dengan lumatan. Hah, apa ini? Ayo Sam, bangkit dan dekati dia. “Dada gue Mas,” Dengan refleks Aku bangkit sehingga penisku terlepas. Masih ada “rem”nya. “Ini kan baru pertama gue izin keluar. Aku kembali ke hotel meneruskan tidur.———-Begitulah. Bingung gue. Saat bermalam bersama ini pula yang kudambakan. Ayo Sam, bangkit dan dekati dia. Gaya berhubungan