Saya harus berkonsentrasi agar jari-jari saya tetap didalam, sebab kalau mengendorkannya, ototnya akan mendorong jari-jari saya keluar.Ketika saya menyentuh klitorisnya, saya bahkan dapat melihatnya kejang-kejang: Antara Kontraksinya, bukaan pada vaginanya akan memeperlebar ukurannya. ‘Tidak seperti sperma jika itu yang kamu pikirkan.”
“Seberapa banyak?”
“Lebih banyak dari pada yang dihasilkan laki-laki saat dia mengalami orgasme. Bokep asian Rasa ingin tahu saya bangkit, saya terus mengejarnya dengan pertanyaan:”Apa yang menyebabkan hal itu?”
“Setiap kali saya orgasme, hal itu terjadi”. Sendiri atau bersama seorang laki-laki”
Sampai disini saya masih punya beberapa pertanyaan. Pada saat itulah dia menceritakan bahwa dia adalah seorang “penyembur” seperti yang dikatakannya. ‘Tidak seperti sperma jika itu yang kamu pikirkan.”
“Seberapa banyak?”
“Lebih banyak dari pada yang dihasilkan laki-laki saat dia mengalami orgasme. Tetapi saya hanya tanya satu pertanyaan: “Kapan saya bisa ketemu anda?”
Hal berikut yang saya tekankan, dia mengakui bahwa sebenarnya sedang meraba-raba dirinya sendiri ketika kami berbicara liwat telepon (seperti kecurigaan saya melalui desah napasnya di telepon). Yang pertama, saya bertemu dengan seorang wanita pada waktu pembukaan pameran seni, lalu kami salig tertarik. Sebagai seorang laki-laki saya, saya membayangkan sejumlah cairan kental warna putih baru saja keluar dari tubuhnya. Sebagimana yang saya ketahui setahun kemudian bahwa dia salah satu dari 1% wanita yang secara otomatis ejakulasi di setiap orgasme.