Astaga! Bokep indo Aqu masuk ke dalem rumah, ke kamarku.“Pakai baju apa ya enaknya?” batinku. Tapi cueklah, cuma berdua ini! Aqu menoleh ke belakang. Tinggi minimal 165 cm dgn berat yg sesuai. Dia kelihatannya seperti berpikir sejenak.“Nah, sekarang, Sher. Tapi aqu diam merengut saja. Tinggi minimal 165 cm dgn berat yg sesuai. Kucari tempat duduk yg kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di meja pendaftaran.Gila, hampir semua tempat duduk terisi. Terpaksa aqu cuma dapat menerima dgn pasrah digagahi oleh Rundolf. Cempaka Putih **** (sensor), Jakarta Pusat.”“Aqu bisa diterima apa tak ya?” Aqu bertanya dalem hati. Kucari tempat duduk yg kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di meja pendaftaran.Gila, hampir semua tempat duduk terisi. Seumur hidupku, belum pernah aqu diperlaqukan sedemikian lupa oleh lelaki manapun, dan kini aqu harus menyerahkan diriku pada Rundolf. Akhirnya selesailah pelecehan seksual yg terpaksa kuterima ini.“Jadi aku telah boleh keluar?” tanyaqu.“Eit! Kubolak-balik halaman-halaman surat kabar. Aqu menoleh ke belakang. Tinggi minimal 165 cm dgn berat yg sesuai. Akan tetapi biarlah, karena aqu sejak kecil selalu mengidam-idamkan ingin menjadi foto model.Dgn perlahan-lahan kutanggalkan blouse dan celana panjangku. Di sana telah banyak bertengger mobil-mobil lain. Nah, itu dia ada satu yg kosong di sebelah seorang perempuan yg cantik sekali, keturunan Indo. Tapi cueklah, cuma berdua ini! Ia telah tak kuat lagi membendung nafsunya
