Dulu aku pernah mencoba suntik dan pil KB. Namanya bu Masuroh, yang biasa dipanggil Bu Ro. Bokep indo Sampai di rumah, aku lihat Eki masih mengerjakan tugas sekolahnya di ruang tamu.“Ndun, Sangga sudah pulang?” tanyaku sambil menaruh payung karena malam itu hujan turun cukup deras.“Belum, Bu,”Aku lalu menelpon anak itu. Eki dengan kuatnya menggenjotku habis-habisan. Sementara Eki dengan segera berdiri tepat di belakangku.Dengan diam-diam aku menempelkan pantatku ke badan Eki. Hatiku seperti mau copot. Takutnya kalau ada angin besar dan lampu mati. Aku segera meraih dasterku dan ikut menghampiri Eki.“Aduh, mas. Tempikku sudah basah sekali. Dia tipe anak yang sangat serius dalam belajar. Dadaku menyentuh lengannya, tentu saja dia dapat merasakan lembutnya gundukan besar dadaku karena aku hanya memakai daster tipis yang sambungan, sementara di dalamnya aku tidak memakai apa-apa lagi.“Aduh sorri, Ndun,” pekikku.Tiba-tiba suamiku tertawa. Aku yang salah, Ndun.” bisikku pelan.Eki menatapku,“Aku sayang sama Ibu…” katanya pelan.“Ndun, kamu punya pacar?”“Belum, bu,”“Kamu janji ya jangan cerita-cerita ke siapa-siapa soal kita,”“Iya, bu, gak mungkinlah,”“Aku takut kamu rusak karena aku,”“Gak kok, Bu. Tempikku berkedut-kedut menerima batang itu.
