Itu, sarapan di atas meja.” Kak Edo mengkerutkan keningnya. Selesai semua pekerjaan, aku melihat Kak Edo baru saja menyelesaikan makannya.“Minum kopi?” tanyaku.Bapak biasa minum kopi di sore hari begini, kalau ada di rumah. Bokep link Biarlah… jika waktu berlalu, entah kemana nasibku melaju. Mengambil pisau cukur dan krim punya Bapak, aku menyemprotkan busa putih di rambut kemaluan, lalu mulai mencukur.10 menit kemudian aku selesai dan bersiram di bawah pancuran air hangat. Aku mengerti. Aku menghisap kepala yg merah muda itu, seperti mengulum lolipop. Karena itu… jadilah kekasihku. Kamu masih ingin?” Aku menggeleng.Kak Edo mendadak nampak khawatir.“Kenapa?”
“Saya… semalam saya datang bulan.”
“Oh… mens ya?” Aku mengangguk.Kak Edo tersenyum,“Kalau begitu, kita berpelukan saja seharian ini.” Aku tdk tahu harus berkata apa.Untuk sementara, hari- hari ini adalah hari bahagiaku. Matahari sudah terbit di balik awan mendung ketika aku memasuki kamarnya. Mengigit gemas bibir vaginaku. Nyeri, tapi sungguh nikmat. Aku duduk di atas meja. Matahari sudah terbit di balik awan mendung ketika aku memasuki kamarnya. Rasanya kembali mengikat, mendorong, memelintir, merobek penahan, menghilangkan pembatas… Aku menari-nari dengan penis menancap di vaginaku. Aku menangis, bahagia. Aku ingin mencengkram dan tdk melepaskan penis yg masuk dan keluar dengan cepat. Biarlah… jika waktu berlalu, entah kemana nasibku melaju.