Kucabut “rudalku”. Aku duduk di depan vaginanya. Bokep indonesia Tapi desakan “arus bawah” ini nggak tahu diri, akhirnya aku berusaha masuk ke kamar. Posisi tidur istriku belum berubah, masih terlentang dengan kaki terbuka lebar dan mata terpejam (yang jelas bukan tidur kemungkinan kesel, ya).“Ma, nambah yah?” kataku. Biasanya untuk pertama kali yang cewek akan merasakan lebih banyak sakitnya ketimbang enaknya, sementara cowok lebih cepat keluar karena “palkon”nya akan terjepit dinding vagina karena si cewek menahan rasa sakit. Sementara fixed cost COM (Cost Of Marriage) alias biaya tetap operasional rumah tangga cukup besar yang tidak sebanding dengan pemasukan, sehingga aku usulkan dia berhenti bekerja saja, agar membantu usahaku dengan demikian aku dapat mengurangi karyawanku dan menambah pemasukan. Hah, Mbak Maryanah itu tetangga sampingku, orangnya kalem, sopan, guru TK. Tanpa komentar kulakukan apa yang dia minta. ohh..” suaranya keras bener, membuat rasa linuku hilang berubah menjadi nikmat. “Itu maunya Papa agar bisa sering main, tapi gimana yah, aku khan nggak bisa nafsu kalau aku ada masalah sama kamu.”
“Jadi kamu selingkuh dengan orang lain, memangnya ada masalah apa denganku.”
“Selingkuh, nggak lha yau, nggak selingkuh aja sudah pusing apa lagi selingkuh,” jawabnya tegas. Tampak hidungnya kembang-kempis, capek benar kayaknya. Semua alasannya masuk akal, sehingga dengan berat hati aku menyetujuinya untuk kembali bekerja di kantor yang sama.
