Tanganku yg beraksi pada payudara Lia pun akhirnya berhenti.Tari terus mengulum dan menyedot k0ntolku, sehingga menimbulkan rasa ngilu yg amat sangat. Aku jadi teringat saat pesta di rumah Joe. Video bokep Sand… ahh… ahhh…”Payudara Lia terasa legit dan kenyal. Tari bangkit dari ranjang dan mengingatkanku.“Udah hampir setengah delapan malem tuh. Lembut…”Lia meraih dan membimbing kedua tanganku dgn tangannya untuk mengenggam payudaranya. Lia namanya. Heran juga aku, kok saudara sepupu bisa semirip itu ya? Kemudian ia tersenyum manis. Batang k0ntolku mengacung keras menandakan nafsuku yg bergolak.“Aku pijat dulu yaa…” kata Tari.Kemudian Tari menjepit k0ntolku dgn kedua payudaranya yg montok itu. Si “ujang” masih tegang dan penasaran minta jatah. Kan nafsu aku numpuk? Tidak hanya itu, Lia mengosok-gosok mulut dan leher si “ujang”, sehingga sekali lagi bulu kudukku merinding menahan nikmat.Kali ini aku merasa lebih siap untuk tempur, sehingga langsung saja aku membalik posisi tubuhku, menindih Tari yg sekarang jadi telentang. Padahal aku sedang birahi tinggi dan butuh pernyaluran. Dia tidak akan bangun. ke.. Puas?” Tari bertanya.“Puas banget deh… Otak aku ringan banget rasanya.”“Aku mandi dulu ya?” Lia memotong pembicaraan kami.Kemudian ia menuju kamar mandi.“Aku begini juga karena aku lagi pengen kok.
