Nafas hangat dan lembut menerpa selangkanganku. apa yg harus kulakukan…Aku hanya menelan ludah melihat pantatnya yg tampak menggunung, dan CD itu nyaris seperti G-String. Bokep indo Titit Mas Aris jauh lebih besar dari punya kamu. MBAAKK… OOGGHH… AKU MUNCRAT MBAAKK…” aku berteriak.“Hmm.. Aku berdebar, karena yakin bahwa mbak akan memarahiku akibat ketidaksengajaanku di kereta tadi.“Terus terang aja ya. tapi licin… seperti piston di dalam silinder. Kedua kakinya mengangkang, punggungnya agak ditarik ke belakang dan kedua tangannya menygga tubuhnya.“Ndrew, ayo cepet masukin lagi. “Mbak… mau keluar nih…” kataku.Tapi Mbak Aufa tidak mempedulikan ucapanku dan makin ganas mengulum batang penisku. Mbak Aufa berkulti putih kemerahan, dan warna itu makin membuatku tak karuan. Benar-benar malam jahanam yg melelahkan sekaligus malam surgawi.“Ndrew, makasih ya… kamu bisa melepaskan hasratku..” Mbak Aufa tersenyum puas sekali..“He-eh.. Aku bingung.. aahh” Mbak Aufa merintih menahan nikmat. Jantungku tambah keras berdegup.“Wah.. Kurang lebih 2 jam, dan aku terbangun. Sllrrpp.. oh… betapa nikmatnya. Aneh sekali, tadi dia marah-marah, sekarang kok.. udah keluar?”, tanyaku.“Beluumm.., Ndreew.. Akhirnya “itongku”-ku berhasil masuk. Wah.. Setelah “itong”-ku kubasahi dengan ludahku, segera kubenamkan ke memek Mbak Aufa. Selesai makan malam, kami bersantai, dan tak lama kedua keponakanku pun pamit tidur.“Ndrew, mbak mau bicara sebentar”, katanya, tegas sekali.“Iya mbak..
