Aku juga menjilati selangkangan dan kemaluan Hamidah. ooohhhh, sungguh mempesona. Bokep indo Mereka telah ber-konspirasi untuk menonton kelakuan mesum-ku. Aku cepat benamkan wajahku ke rimba indah itu. Aku tinggal di lingkungan kota yg adat penghuninya cukup ber-etika, moral dan budaya. Dengan kue dan kopi di tangan aku kembali ke beranda. Mereka pada berhenti menyapu halaman rumahnya. Jeng.. Kuangkat melipat kakiku ke bangku dengan tepian sarungku berhenti pada lutut sehingga terbitlah lorong sarungku. Tentu saja dengan catatan-catatan agar yg tadinya tak legal menjadi legal. Ah, kasihan si Hamidah. Dengan menciumi bokongmu yg sangat sensual itu? Sementara biar aku ngintip dulu dari jendelaku. Dia juga menyapu halamannya. Dan lhoo.., ituu.. Aku perhatikan kini dia menyapu tanpa konsentrasi, sebentar-sebentar menengok ataupun melirik ke arah aku duduk.Hi.. Ahh.. Mereka telah ber-konspirasi untuk menonton kelakuan mesum-ku. Inovasiku yg sekarang terletak pada sarungku itu.Aku akan menciptakan lorong sarung, begitulah sebutannya yg paling tepat. Aku juga menjilati selangkangan dan kemaluan Hamidah. Dan dari balik mataku yg masih setengah merem melek menanggung kenihkmatan gairahku kulihat sama-samar Hamidah, jeng Tutik, Bu Hartati, Dik Karsih, Bu Denis, Bu Ani. Ah, kasihan si Hamidah. Dan oleh sebab itu aku harus sering menjatuhkan sarungku ke lantai basah saat mandi untuk bisa beralasan mengucek-ucek dengan detergen saat menghilangkan cairan kentalku itu.Tetapi kan tidak mungkin setiap kali
