Aku memang tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Bokep link Apa yang ingin mereka lakukan? Malam itu tidak hujan tapi bau aspal basah karena hujan tadi sore masih menguar. Aku kini mulai bingung. Aku tetap bertahan di tempatku berdiri, tetap menyaksikan anak laki-laki penjual kantong plastik di dekat tiang lampu merah yang juga masih berjualan. Siapalah aku, aku hanyalah tiang listrik yang mengadu nasib di jalan raya.,,,,,,,,,, “Woi!” teriak salah satu anak dari gerombolan itu dengan kasar. Aih, kalimat ini mengingatkanku pada Hujan Bulan Juni milik Sapardi. Baru satu orang yang beli.”
“Ya sudah. Aku tidak menyalahkan pengemis-pengemis yang mencari rezeki dengan mengemis, tapi sekali lagi, aku lebih kagum pada anak itu. Kepalanya jatuh tepat di sisi trotoar. Aku sudah terbiasa seperti ini. Dia punya usaha untuk hidup. Ada sedikit rasa kagum melihat anak itu. Aku serius soal ini. Meskipun hujan membuatku gigil, atau panas yang datang tak tanggung-tanggung. Aku tahu anak itu pasti bekerja di malam begini karena suatu keperluan yang mendesak, atau itu memang pekerjaannya demi membantu biaya sekolah. Aku mematung di tempatku berdiri. Beberapa orang lainnya menghakimi supir mobil, menghajarnya hingga biru-biru, termasuk mobilnya yang dibikin tambah penyok.
