Lidahku kini bermain di pusar Tante Dina, sambil tanganku mulai mengusap- usap pahanya. Bokep indo Kucium dan kugigit daging kenyal punggungnya yang putih bersih itu. Erangan Tante Dina semakin kuat dan nafasnya pun yang terus mendesah. Kemudian kutarik ke belakang perlahan-lahan. Seperti ini contohnya: Tante Dinaku, jika kau datang padaku, aku akan melahirkan syurga-syurga baru untukmu. Tante Dina juga terdiam. Dia membalasnya dengan hangat, penuh kasih sayang.Kurebahkan dia dengan perlahan, kutatap matanya erat-erat, kusingkirkan bajunya yang menutupi buah dadanya, yang sungguh merangsang diriku. Dan biarkan lidah menggeliat-geliat di puting susumu: Apa yag kau rasa. Nafasnya semakin kencang.Dalam keadaan sangat menggairahkan, akhirnya aku sampai ke puncak. “Aku kau apakan, sayang?”, bisiknya.Aku diam saja. Putingnya kupegang dengan lembut. Suatu ketika aku merasakan badan Tante Dina mengejang dengan mata yang tertutup rapat. Tangannya meremas sprei hingga kusut. Saat itu juga tanganku memegang buah dadanya. Menjeritlah bila ingin menjerit, tapi lidahku akan terus mengkorek-korek semua permukaan kulit vaginamu dan tanganku akan terus mengosok-gosok klitorismu. Tenang-tenang menghanyutkan. Hmm sebuah perilaku yang menggemaskan bagiku.Setelah sering kukirimi email erotic semacam itu, lama-lama Tante Dina akhirnya sanggup datang ke kotaku. “Bagian mana dulu yang dipijit sayangku,” suara Tante Dina yang mendesah membuat darahku mendesir-desir. Tenang-tenang menghanyutkan. Dia tersenyum. Kurangkul tubuh Tante Dina dan aku bermain sekali lagi.
