Ketika aku tanya mengapa dia memilihku, dia menjawab, karena aku mirip dengan pacar pertamanya, yang membuatnya kehilangan mahkotanya, sewaktu masih SMA. “Lihat apa bu?” jawabku berpura-pura lupa, pada permintaanku sendiri sewaktu di kelas tadi pagi. Bokep link “Aku masukin ya teh?” Tanyaku, tanpa menunggu jawaban darinya, aku melumat bibirnya yang merekah menanti kedatangan bibirku. Aku semakin tidak tahan dan akhirnya…, jebol juga pertahananku. Ukurannya cukup besar dan panjangnya belasan centi. “Enak banget teh, jauh lebih enak daripada ngocok sendiri” jawabku puas. “Aku masukin ya teh?” Tanyaku, tanpa menunggu jawaban darinya, aku melumat bibirnya yang merekah menanti kedatangan bibirku. Kebetulan yang mendapat bagian mengawasi kelas tempatku ujian adalah seorang guru yang bernama Ibu Netty, umurnya masih cukup muda, sekitar 25 tahunan. Setelah BH-nya terlepas, dia membuka lemari, mengambil sebuah kaos T-shirt berwarna putih, kemudian memakainya, masih dengan posisi membelakangiku. “Sudah, bu….” jawabku sambil membalas senyumnya. Lepas sepatumu di dalam, tutup dan kunci kembali pintunya!” Perintahnya cepat. Aku memandang sekelilingku, memastikan apa ada teman-temanku yang lain yang juga melihat pada pertunjukan kecil tersebut. Tentu saja dengan sekali-kali melihat ke arah meja Ibu Netty yang masih setia menyilangkan kakinya dan menurunkannya kembali, sedemikian rupa, sehingga memperlihatkan dengan jelas selangkangannya yang indah.Sekitar 30 menit sebelum waktu ujian berakhir, aku bangkit dan berjalan ke depan untuk menyerahkan kertas-kertas
