Kamu… mengerti?” Aku mengangguk.Denyut jantungku makin cepat. Aku turut menjerit di bawah tekanan. Bokep barat Vaginaku yg licin terpampang di hadapannya. Enaknya bukan main.“Enak bukan main….” desah Kak Edo.Ia menjilati vaginaku plus telur itu sampai bersih, lalu menuangkan lagi. Memuaskan laki-laki. Aku segera turun dari meja, mengangkanginya. Kamu… mengerti?” Aku mengangguk.Denyut jantungku makin cepat. Aku menggoyang pinggul bak pedangdut, membuat putaran dan pelintiran serta erangan. Aku cinta sama kamu!” Aku menunduk dalam- dalam. Gagah sekali. Tapi saya tdk berharap bisa lebih. Ditiduri. Ia berasal dari keluarga kaya raya. Kenikmatan yg bertubi-tubi, bahkan rasa sakitnya pun nikmat.Penis yg terkulai itu masih nampak besar, jauh lebih besar daripada punya Bapak. Kak Edo tersenyum, mengangguk.“Tambah telor setengah matang?” Sempurna.Aku bergegas mempersiapkan semuanya. Jika aku tdk menjadikannya tuan, maka… maka hatiku akan sakit. Enaknya bukan main.“Enak bukan main….” desah Kak Edo.Ia menjilati vaginaku plus telur itu sampai bersih, lalu menuangkan lagi. “Jangan… saya tdk pantas. Mengigit gemas bibir vaginaku. Aku menundukkan wajahku. Apakah ini cinta? Tapi, aku belum pernah meniduri perempuan. Astaga, apakah aku sudah berkata salah? “Ini… maafkan aku. Aku mencucurkan air mata. Aku ambruk saking lelah dan nikmatnya, seluruh syarafku seperti kelebihan beban rasa.“Ke kamar mandi yuk.” kata Kak Edo.Aku mengangguk, tanpa mampu banyak bersuara. Mengambil hatiku. Saya mengerti kalau nanti Kakak harus pergi.
