Kakak Tiri Mata-mata Rayu Adik Tiri Untuk Masukkan Ujungnya Saja

Nikmat abiz!“Enak ya Fan, beginian?!” katanya disela-sela kegiatan kami“Yah.. Bokep barat Saya langsung ke balai kota, ada audensi di sana, jadi agak siang” katanya lagi.Sesaat kemudian dia menyuruh saya membantu mengeringkan rambutnya dan sementara tangannya mengurai-urai rambutnya. Tanganku meraih susunya, keremas-remas lembut, empuk dan sejuk dengan puntingnya yang berwarna merah jingga itu. Lalu aku nulis sms.“Gimana Bu Aniez, lanjutkan?” teks SMSku“Kapan, …Yang….?” jawabnyaLalu kami sepakat malam ini dilanjutkan. Entah senyum apa, aku kurang paham? Entah sampai berapa kali aku menaiki Bu Aniez, malam itu? Seolah-olah ujung rambutku ikut merasakan kenikmatan ini. Beha dan cedenya warna putih dan indah sekali. Sesekali berhenti, berciuman bibir dan mengedot susunya. Entah senyum apa, aku kurang paham? Sementara itu kuremas lembut payudaranya yang sebelah, bergantian kiri-kanan. “Ah.. Paha putih mulus itu ku buka sedikit, lalu kutekan kembali dan tidak masuk juga. Tapi Bu Aniez bilang kalau datang nanti setelah Rida dan Parmi tidur. Ku rasakan betapa enaknya susunya di kedua telapak tanganku. Tapi rasanya hanya terjepit pahanya saja, tidak masuk sasaran. Lalu aku mencabut penisku, dan segera ke kamar mandi diikuti Bu Aniez, sambil mencium pipiku.“Terima kasih ya Fan” katanya sambil menciumku“Sama-sama Bu..” kami kembali berciuman.Aku berpakaian kembali, kemudian segera keluar rumah, karena takut kalau-kalau Parmi dan Rida pulang.Sore harinya ada kuliah di kampus, selama mengikuti kuliah aku

Kakak Tiri Mata-mata Rayu Adik Tiri Untuk Masukkan Ujungnya Saja

Related videos