Ia menuruti permintaanku dan bertanya dengan nada manja.“Aku kau apakan, sayang?”, bisiknya.Aku diam saja. Goyanganku semakin kuat. Bokep link Waktu itu kurangkul kedua bahu Silvia sambil menusukkan penisku ke dalam. Digenggamnya penisku erat-erat lalu diusap-usapnya.Memang Silvia tahu apa yang harus dilakukan. Sekitar jam 12.00 aku buru-buru chek-out dan pulang ke KotaX. Mau tahu kelanjutannya ? Kami telentang miring sambil berpelukan. Dia membiarkan saja perlakuanku itu. BRA-nya kira-kira berukuran 36. Tubuh kami berhadapan. Dalam keadaan sangat menggairahkan, akhirnya aku sampai ke puncak. Kumasukkan jari telunjukku ke dalam lubang vaginanya. Dia mengangguk tanda suka. Karena itu, aku segera tidur tengkurang di ranjang dengan setengah telanjang di dekat Silvia.“Bagian mana dulu yang dipijit sayangku,” suara Silvia yang mendesah membuat darahku mendesir-desir.“Terserah Silvia,” jawabku singkat.Tak lama kemudian, jemari lentiknya sudah menelusuri lekuk-lekuk tubuhku. Tak mampu aku menahan ledakan birahi yang menghambat nafasku. Kemudian, tanganku terus membuka kancing bajuku satu-persatu. Aku tak peduli bau khas dari liang kemaluan Silvia memenuhi relung hidungku. Silvia mengait pahaku dengan kakinya. Kutekan lagi. Lidah dan bibirku menjilat dan mengecup perlahan. Aku merasa tubuh Silvia menyandar ke dadaku. Sayang kalau hanya sekali main di panggung ranjang panas. Sebagai seorang yang tidak pernah merasakan kenikmatan persetubuhan dengan orang lain selain istriku, bagiku Silvia betul-betul memberiku surga dunia. Dia melenguh. Bibir Silvia terasa menarik-narik batang
