Tidak tampak rasa takut dalam dirinya. Sedikit-sedikit oleng ke kiri, atau oleng ke kanan. Bokep arab Baru satu orang yang beli.”
“Ya sudah. Dia benar-benat ulet. Perempuan yang mengenakan jas hujan itu masuk, meninggalkan lelaki yang tadi. “Sudah dapat banyak?”
“Belum. Siapalah aku, aku hanyalah tiang listrik yang mengadu nasib di jalan raya.,,,,,,,,,, Aku selalu senang memperhatikan mesin-mesin yang berjalan angkuh itu. Dari balik kaca mobil, seorang lelaki melemparkan jari tengahnya ke arah lelaki berjaket jins. Dia menjajakan kantong-kantong plastik hitam itu ke setiap pengendara yang singgah karena lampu merah. “Woi!” teriak salah satu anak dari gerombolan itu dengan kasar. Aku yakin sekali, orang tuanya sudah berhasil mendidiknya dengan ajaran agama. Tapi seperti yang aku katakan, aku tetap bertahan pada tempatku berdiri. Di dekat tiang lampu merah, sekitar beberapa meter dari tempatku berdiri, ada seorang anak laki-laki berambut kusut berpakaian kusut menenteng kantong-kantong plastik hitam yang juga kusut. Aku yang bisa dikatakan sedikit menggigil memperhatikan mobil, motor, becak, andong, bajaj, hingga truk lalu lalang. Darah seketika muncrat ke mana-mana. Ketika hujan datang, aku membasah. Apa yang ingin mereka lakukan? Aku langsung ingin mengutuk diri. Mereka mengeluarkan beberapa barang berupa bubuk yang lumayan kecil, menghirupnya sedikit, lalu tertawa-tawa.
