“ Paaccccchkkk……..Aaccchhkkkuu keluaaaaaarrrrhhh”. Bokep link Kecipak seperti suara air terdengar ketika penis itu kembali mengobok-obok seisi vagina tari. Akhirnya saya putuskan untuk kembali kewarung mungkin aja si Tari udah balik. Kok Tari gak ada. Setelah turun saya pesan minum dan sembari menunggu saya ngobrol dengan si ibu mengenai asal usul kami berdua. Tak ada jawaban dari Tari tapi yang saya lihat tatapan mata Tari berubah dia seperti kaget, takut, penasaran, terpesona, dan kagum karena memang Tari biasanya Cuma melihat penis saya yang berukuran standard. “Bu Kamar mandinya sebelah mana ya?”. Tampak ada cairan bening muncrat dari vagina Tari. Bukannya melakukan sesuatu, saya malah seperti terhipnotis untuk melihat vagina Tari sedang dipaksa menelan Pisan Ambon. Akhirnya saya memutuskan untuk menepi disebuah warung kopi. Letaknya agak tersembunyi mungkin klo orang tidak memperhatikan tidak akan yang tau kalau disitu ada rumah . Setibanya dikamar mandi dimaksud si ibu saya sempet bingung. “Tenang cah ayu awalnya memang sedikit sakit tapi lama2 pasti kamu suka “. Hampir 20 menit Tari digenjot bapak tua itu.
