“Tapi cuman sebentaaar saja”
Denok menghela nafas. Dia sudah dalam lapis keempat. Bokep indo “Aku sedang belajar hipnotis nih, boleh nggak jadi subjeknya?”, tanyaku. “Dulu suamiku juga baru pertama kali gituan cepet”, katanya. Pantatnya yang semok itu membuatku sangat bergairah. Ia tak sadar apa yang terjadi tadi malam. Harum sekali baunya, apakah mbak ratih selalu merawat ini? Dia sudah dalam lapis keempat. Aku menonton film kartun saat itu. Creeett…..crettt…..creeetttt…sperma akhirnya keluar dan kubenamkan di dalam rahim mbakku. Tak ada yang menarik pada diriku, cuma anak sekolahan biasa. Harum sekali baunya, apakah mbak ratih selalu merawat ini? Ratih, ratih ratih!”, kataku. Dadanya putih, putihnya pink. Mbak Ratih berbaring. Setelah makan malam, kami berdua nonton tv. “Iya, iya”, katanya. Aku koq jadi gemes dengan pembokatku ini. Ia mungkin mengira ini cuma permainan anak kecil yang harus ia turuti. Aku lalu bergelirnya ke perutnya, kuciumi pusarnya, lalu aku tatap wajahnya. Ohh…rasanya luar biasa. Maka tidurlah!”, kataku. “Perlu apa Den?”
“Coba duduk sini”, kataku. Tak perlu kuceritakan lagi bagaimana langkah-langkah hipnotisku. Penisku mengeras lagi, dan aku tanpa pikir panjang langsung masukkan ke vaginanya dari belakang. Lalu menyerahkannya ke kakakku. Rasanya sungguh nikmat. Mbak Ratih hanya naik turun nafasnya, mendesah.
