Sudah dingin, Mbak? Aku semakin tak bisa menahan kedutan di celanaku. Bokep link Kursi tempat menaruh bumbu sudah terguling.Bumbu bertebaran di lantai. Untung ada pahlawan kecilmu. Kulihat tangannya merah melepuh, Tangan Mbak Narsih sepertinya ketumpahan kuah tapi perhatianku lebih tertuju pada kompor yang menyala besar sekali,. Sambil berlutut kusodokkan lagi senjataku ke sana. Sudah kusipkan air yg kuberi sedikit obat pel yang wangi. Tak terasa sudah dua bulan aku ikut Mas Pras. Panci sayur di lantai, sayur tumpah. Ah, berdosakah aku? Mbaaaakkkenapa tanganmu? Ini, Mbak, belanjaannya. Aku cuma senyum saja. Aku yakin tanpa lampu pun kamar mandi itu akan terang benderang karena kecerahan kulitnya. Kujatuhkanlah dia ke kasaur, lalu aku naik. Tolong sabunilah biar hilang baunya. Tak terasa dan tak kusadari, jariku bergerak menusuk semakin dalam ke sana seiring rasa yg kurasakan. Lalu getahnya kuusapkan ke tangan Mbak Narsih yang melepuh. Lidahnya memaksa mulutku untuk terbuka. Dia terus-terusan mengaduh kesakitan. Mbak Narsih keliatan lemes tapi wajahnya mengekspresikan kepuasan. Ujung jariku terasa menggapai-gapai sesuatu yang menonjol di dalam sana dan Mbak Narsih mendesis ; Aaaaahhhh.. Tanganku masih melepuh. Maka aku harus hati-hati kalau ngomong atau bertanya sesuatu. Aku merasakan sikap yang kurang enak ini sejak aku hadir di situ.
