Seperti aku bilang sebelumnya tadi, bahwa aku tidak pandai bercerita, jadi lebih baik aku tuliskan saja pembicaraan kami sore itu.Aku: Selamat sore mas. Bokep indo iya mbak
Mas Edi: Sstt… terus kalau Fajar juga pingin gimana dong? Sampai besok paginya toketku masih perih karena digigit-gigit Fajar…,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Aku mulai dengan asiknya menjilati dan mengulumnya. Mas Edi memberi kode dan menarik tangan Fajar untuk juga meraba-raba toketku, dan aku membelai-belai kaki Fajar dengan tangan kanan, sedang tangan kiriku melingkar di kontol mas Edi sambil mengocok dan mengulumnya. Aku: *sambil terus memijat*, duh mas tadi gerah banget di luar, aku boleh lepas jaket ya? Aku: Iya mas, *lalu aku menciumi pipi mas Edi dan menjilatinya, dan aku yakin Fajar memandang dengan terkesima. Fajar: Oh iya pak, bisa koq… *lalu dia melompat lewat tengah dan duduk bersamaku*
Aku: Aku pindah ke depan ya mas, *dan aku melangkah dengan seksi sambil perlahan-lahan supaya Fajar melihat bongkahan pantatku yang hanya ditutupi rok mini*
Mas Edi: nah gini kan lebih enak ya nggak Nov? Aku yang keasikan dan meminta ijin ke mas Edi untuk pindah ke belakang. *sambil senyum-senyum genit dan mulai memijat mas Edi dari belakang*
Mas Edi: Duh enak banget Nov pijitan kamu. Aku: Nggak apa-apa ya mas Fajar, kasihan kan kalau tegang nggak dikeluarin
Fajar: *masih terbengong-bengong*, eh..