Kusediakan pula asa 1000 untuk intensitas cahaya rendah.Akhirnya Ivan datang bersama seorang cewek yang lumayan membuatku terpana. Saat kuhampiri, dia seperti menunggu. Bokep link “Lu seksi banget deh..” desisku ke kupingnya sambil merapihkan poninya. Semua hasil fotonya doi simpan semua termasuk yang ada di tanganku. Doi tidak menjawab, tapi memasang pose siap. Aku jadi sangat bersemangat, tapi juga sedikit grogi saat berpandangan mata dengan Lia. Gayaku memotret seperti orang pro, padahal aku dak-dik-duk juga.Setengah rol pertama Lia agak kaku, tapi selebihnya ia mulai luwes. “Gini deh… Lu topangin lengan lu ke sandaran sofa.”
“Begini..?”
“Agak bungkuk dikit..!” aku menghampiri Lia lalu memegang punggungnya yang terbuka, lalu dengan lembut membimbing Lia agar bahunya lebih condong ke depan. Melihat adegan tersebut, aku jadi sirik. Dengan begitu aku dapat melihat buah dadanya yang mungil dan putih menggelantung. “Gini deh… Lu topangin lengan lu ke sandaran sofa.”
“Begini..?”
“Agak bungkuk dikit..!” aku menghampiri Lia lalu memegang punggungnya yang terbuka, lalu dengan lembut membimbing Lia agar bahunya lebih condong ke depan. Aku dikocok-kocoknya dengan gencar, sementara lidahnya menelusuri rongga mulutku dengan penuh nafsu. “Posenya gimana..?”
“Terserah loe, make it relax..!”
Kemudian Lia duduk dengan manis di atas sofa, kedua kakinya dirapatkan, aku dapat melihat pada saat ia duduk rok mininya agak ketarik ke atas.