Di keluarga kami justru makan apapun tetap segini-segini saja. Bokep jepang ampun deh..!” Aku tersenyum sambil menahan gejolak nafsu yang sudah menggebu. Ibu sering diajak oleh si Tante Mela, istri Om Robert ini, namun ibu selalu menolak karena dia lebih senang di rumah. Di dalam mobil, supirku yang mungkin heran melihatku tersenyum-senyum sendirian mengingat kejadian tadi pun bertanya.“Non, kok lama amat sih nganter amplop doang..? Aku pun ikut memutar-mutar pinggul dan pantatku. Ayah memang sedang ada bisnis dengan Om Robert yang pengusaha kayu, maka akhir-akhir ini mereka giat saling mengontak satu sama lain.Karena ayah ada rapat yang tidak dapat ditunda, maka suratnya tidak dapat dia berikan sendiri. Akhirnya orgasmeku mulai lagi. “Om.. eehh..!” balasku sambil merem melek keenakan. “Ke dapur yuk..!” “Kamu mau minum apa Rin..?” tanya Om Robert ketika kami sampai di dapur. Om Robert duduk di sebelahku dan kami sama-sama masih terengah-engah setelah pertempuran yang seru tadi. Om.. Om Robert tersenyum mendengarku yang mulai meracau ngomongnya. Riin..!” erangnya. Om Robert menoleh dan melihatku berdiri terpaku dengan tatapan tolol, dia pun tertawa dan memanggilku untuk menghampirinya.“Halo Karin, apa kabar kamu..?” sapa Om Robert hangat sambil memberikan sun di pipiku. aku melenguh agak keras dan Om Robert pun makin giat meremas-remas dadaku yang montok itu. Kamu baru pulang dari sekolah yah..?” tanya Om
