“Udah jam berapa nih say?” Ia menanyakannya dengan senyum. Video bokep Suamiku belum ada di sampingku. Yang ada hanyalah tuntutan kepuasan, desakan untuk segera meledak dari dalam perutku. “Nikmati aja sayang, gunakan fantasi liarmu agar kamu bisa terpuaskan…” suamiku berbisik sambil terus meremas-remas payudaraku. Jam sudah menunjukkan pikul 07.00 tapi mereka bertiga belum juga bangun. Kuambil dan mencari boxnya tapi gak kutemukan. Saya tidak tahu berapa jam mereka bertiga bergelut tadi. Begitu kan Tomy?” mas Edy menimpali.“Kalau begitu aku mohon maaf, karena aku harus ke salon hari ini. Sayang sekali karena saya gak bisa ikut dengan kalian. Lambat laun aku pun mulai terbawa oleh gairahku sendiri sehingga aku sudah tidak peduli lagi dengan keadaan. Soalnya sudah terlanjur janjian untuk creambath dengan salon langganan kami”. Namun aku tidak menemukan suatu keganjilan apapun. “Gak apa-apa kok, mas Edy udah biasa”! Dugaanku benar! Namun mas Tomy tetap memasukkan ******nya dalam mulutku. Aku mencoba untuk membuang memoriku semalam, namun semakin jelas dalam benakku episode-episode percintaan mereka semalam.Aku pamit kepada mereka, berusaha senyum yang wajar dan meninggalkan rumah. “Ayo dong mandi. Aku kesal, marah dan ingin berteriak histeris.
