Aku menggosokkan kedua telapak tanganku untuk mengusir dingin. Air mukanya tiba-tiba saja berubah aneh dalam pandanganku.“To..!” Ia memegang lenganku. Link bokep Jam segini susah cari mobil dan lagian.. Tubuhnya memang padat dan kencang. Harapanku melihat dua gunung kembarnya berlalu sudah. Pantatnya diturunkan sampai menekan pahaku sehingga penisku terbenam dalam-dalam sampai kurasakan menyentuh dinding rahimnya. Kupegang pinggangnya erat-erat.Tangannya kemudian bergerak membuka celana dalamnya sendiri dan melemparkannya begitu saja. Tidak lama dari ruang dalam terdengar instrumen lagunya The Police yang dimainkan dengan aransemen orkestra oleh London Philharmonic Orchestra. Lama kelamaan akupun mulai menjaga jarak dan akhirnya aku berpisah dengannya secara baik-baik setelah kami berbicara semalam penuh diselingi percumbuan yang sangat panjang. Kuantarkan ia sampai pintu rumahnya.“Rumahmu kok sepi Um?” tanyaku.“Iya pak. Paling tidak dua minggu sekali pasti Yanti, Kuda Sumbawaku selalu menelponku ke kantor minta untuk kubawa berpacu (Ingat Wanita Indonesia 7?).Tapi kali ini berbeda. Aku mengambil sepotong biskuit. Ia mengerang dan merintih-rintih.Lagu dalam CD sudah berganti dengan “Je T’Aime Moi Non Plus” (Sorry Monsieur, if the spelling is not correct!). Kembali aku dalam posisi pasif, hanya mengimbangi dengan gerakan melawan gerakan pinggul dan pantatnya.Tangannya menekan dadaku. Nah lo, skor 1-0!“Bapak ini paling bisa kalau menjawab,” akhirnya ia berucap.Tampaknya kami cepat menjadi akrab, serasa sudah lama saling mengenal. Ia berdarah Jawa-Madura.
